indonesia

RUU Cipta Kerja Dibutuhkan untuk Tingkatkan Investasi

Guru Besar Hukum Pidana dari Universitas Krisnadwipayana Indriyanto Seno Adji menilai Indonesia saat ini membutuhkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). RUU Ciptaker untuk kepentingan bangsa Indonesia. RUU Ciptaker juga akan menyinkronkan dan koordinasi prosedur pemberian izin antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Menurutnya, tak ada kewenangan daerah yang dihilangkan dalam RUU tersebut. RUU Ciptaker memang perlu disempurnakan. Ini penting agar nantinya isi aturan tersebut tak tumpang tindih dengan undang-undang yang telah ada.

RUU Cipta Kerja Dibutuhkan untuk Tingkatkan Investasi Read More »

Mutiara Dari Timur : Mengangkat Papua, Menyinari Indonesia

Nama Papua semakin terangkat di masa era pemerintahan Presiden Jokowi. Pada masa pe­me­­­rintahan sebelumnya perhatian Pemerintah terhadap Papua dalam pembangunan sudah sa­­­­ma dengan wilayah lain. Namun kondisi lingkungan yang cukup berat yaitu banyaknya pe­­­gunungan berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang sedikit membuat pem­bang­un­­an di wilayah Papua menjadi lebih mahal dan sulit dibandingkan dengan pembangunan di daerah lain. Akibatnya, setelah sekian lama, kinerja pembangunan disini menjadi ter­ting­gal dengan daerah di wilayah lain di Nusantara. Keadaan ini sangat disadari oleh peme­rin­tahan Jokowi sehingga pada era ini perhatian pemerintah terhadap Papua menjadi spesifik ya­­itu mengejar ketertinggalan tersebut. Ikon-ikon pembangunan yang menjadi instrument u­­tama pengungkit gairah pembangunan mulai diperhatikan sehingga gairah pembangunan di Papua kini menjadi terangsang untuk bangkit mengejar ketertinggalannya. Kekayaan alam Papua sangat komplit, mulai dari kekayaan tambangnya sampai kepada ke­ka­yaan wisata dan budayanya. Sektor pertambangan tembaga, emas, minyak dan gas mem­be­rikan kontribusi lebih dari 50% kepada sector perekonomian Papua. Sejumlah objek wi­sa­ta alam seperti Puncak Jaya, Taman Nasional Lorentz, Puncak Trikora dan Taman Na­si­onal Wasur di Provinsi Papua dan Raja Ampat, Taman Wisata Alam Gunung Meja di Ma­nok­­wari dan Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Telok Wondama, serta Situs Pur­ba­kala Tapurarang di Fakfak serta objek wisata kuliner Tembok Berlin di Sorong yang ada di Provinsi Papua Barat. Kekayaan dan keindahan alam tersebut menjadi semakin me­ran­gsang dengan dibangunnya infrastruktur transportasi yang membelah hutan dan pegunungan Pa­pua dan prasarana bandara internasional. Ada 10 bandara yang dibangun pada era Jokowi ba­­ik berupa peningkatan klasifikasi maupun bandara baru. Hal ini mengisyaratkan bahwa ke­bangkitan ekonomi Papua sudah di pelupuk mata, malah di beberapa sektor terutama per­tambangan sudah dahulu meluncur memperkaya pendapatan bagi negara dan daerah papua. Namun demikian kegelisahan sosial masih muncul dalam keseharian terkait Papua. Hal uta­ma yang menjadi pokok masalah adalah keterlibatan penduduk setempat dalam me­nge­lola sumber daya alam yang kaya tersebut yang masih terbatas. Sumber daya alam yang melimpah sejatinya menjadi lumbung kemakmuran bagi ma­sya­ra­kat setempat. Namun lumbung tersebut tidak akan meretas jika tidak diolah secara pro­fes­sional sehingga dia menjadi bernilai ekonomis. Untuk mendapatkan nilai ekonomis tersebut diperlukan tagan-tangan professional. Sudah siapkah tangan-tangan terampil itu sekarang ? Itulah pertanyaan besar yang menjadi tantangan masyarakat dan Pemerintah. Di pihak ma­sya­rakat harus memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya dalam membangun dirinya un­tuk menjadi manusia yang bermartabat yaitu dengan memipin pengelolaan lingkungan. Di pihak Pemerintah harus efektif dalam mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi me­ngelola lingkungan melalui pemberian akses dan fasilitas penempaan diri manusia se­tem­pat sehingga menjadi kompeten dan professional tanpa merusak tatanan sosial ma­sya­rakat yang merupakan penainggalan khas nenek moyang. Pemerintah sudah memberikan jalur percepatan pembangunan Papua melalui Intruksi Pre­si­den (Inpres) Nomor 9 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Pro­vinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang kemudian disempurnaka dengan instruksi Pre­siden terbaru dengan pendekatan 2 plot yaitu : Plot pertama dari sisi pembangunan kesejahteraan hingga ekonomi di bawah komando Ba­dan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Plot kedua mengenai pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas) atau desk pem­bang­unan umum yang ada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam. Pendekatan yang ditekankan pemerintah pada Inpres lanjutan ini adalah pendekatan kese­jah­teraan dengan mensinergiskan kegiatan pembangunan secara comprehensive sehingga pro­yek-proyeknya saling mendukung dan melengkapi menuju kesejahteraan yang utuh. Da­lam beberapa berita di Harian Nasional menyatakan bahwa para tokoh masyarakat Papua mengakui bahwa pembangunan di era Presiden Jokowi sangat signifikan, sehingga mem­buat banyak anggota separatis menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan negara lantaran Jo­kowi begitu perhatian dan melakukan pendekatan kemanusiaan, ekonomi dan budaya ke­pa­da rakyat bumi cenderawasih. Pendekatan pembangunan yang dilakukan berupa pen­de­kat­an kemanusiaan, pendekatan ekonomi, pendekatan dengan budaya. Sebagai contoh ada­lah pada tanggal 23 September 2019 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mu­hadjir Effendy meresmikan Tim Percepatan Pembangunan Pendidikan di Provinsi Pa­pua dan Papua Barat dengan tugas untuk mempercepat pembangunan pendidikan di kedua pro­­­vinsi tersebut. Pembentukan tim ini bertujuan agar kedua provinsi itu lebih cepat dalam me­ngejar ketertinggalannya dibanding provinsi lain. Pendidikan di Papua dan Papua Barat ini sangat mendesak untuk ditangani karena dalam banyak kriteria di nomor satu, tapi pa­ling bawah. Makanya perlu dapat perhatian khusus,” kata Muhadjir dalam peresmian sekre­ta­riat tim tersebut di Jayapura, Papua, Senin (23/9/2019). Jika dilihat dari hakekatnya, maka pendekatan pembangunan yang dilakukan sekarang me­nyusul pembangunan infrastruktur transportasi adalah pendekatan yang memfokuskan ke­pa­­da pembangunan kapasitas manusianya. Hal ini memang sangat relevan karena in­fras­truk­tur yang canggih dengan teknologi tinggi serta fasilitas yang berkualitas tinggi akan me­n­capai hasil yang optimal jika dikendalikan oleh sumber daya manusia yang pro­fes­si­o­nal. Untuk mendapatkan manusia yang bercirikan tersebut maka dibutuhkan manusia yang me­­miliki kompetensi yang tinggi dengan integritas yang kuat. Pendidikan adalah satu kata kun­ci yang sangat penting dalam kaitan ini. Beberapa program pembangunan kapasitas ini sebenarnya sudah lama dirintis namun me­mang kecepatan perkembangannya tidak seiring dengan kecepatan perkembangan kebu­tuh­an masyarakat dan teknologi. Terjadinya reformasi teknologi informasi sejak tahun 1990-an mengakibatkan perkembangan teknologi sangat cepat. Terjadi loncatan-loncatan tekno­lo­gi digital yang menyebabkan paradigma berfikir (mind set) menjadi sangat variatif. Lo­gi­ka-logika linear tidak bisa lagi menjadi satu-satunya skema berfikir pembangunan. Inovasi te­­lah mewarnai kreatifitas berlogika sehingga temuan-temuan baru menjadi ciri keber­ha­sil­an suatu pembangunan. Papua sangat membutuhkan generasi milenial yang mampu mem­ba­wa inovasi baru dalam mengelola kekayaan sumber daya alam Papua yang kaya. Ke­a­rifan lokal yang telah lama tumbuh di Bumi Papua harus menyelimuti terobosan-terobosan ino­vasi modern sehingga meskipun Papua modern namun norma-norma kearifan lokal Pa­pua tetap terjaga sehingga ciri modernnya akan menjadi unik sehingga menjadi primadona yang khas. Untuk mencapai cita-cita Papua menjadi tuan rumah di negeri sendiri telah banyak be­a­sis­wa yang disediakan dan ditawarkan untuk anak-anak muda Papua mulai dari usia SD sam­pai ke Tingkat Doktoral Perguruan Tinggi Kartu Indonesia Pintar, Bidik Misi, LPDP, Bea­sis­wa Prestasi, Beasiswa Affirmasi, dll. Semuanya itu selain bertujuan untuk mening­kat­kan kemampuan masyarakat Papua juga untuk memperkuat rasa kesatuan dan Persatuan In­donesia karena beasiswa tidak hanya untuk bersekolah di Papua saja tetapi sampai ke se­lu­ruh Indonesia, bahkan ada yang sampai dapat kuliah ke luar negeri. Begitu juga halnya ke­sempatan untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) Papua. Dengan biaya dari Bappenas me­reka dapat mengikuti pendiudikan lanjutan di Perguruan Tinggi di wilayah lain sesuai de­ngan yang ditetapkan Bappenas. Wujud dari beasiswa tersebut antara lain adalah pengi­ri­man Pemuda Papua dan Papua Barat u melanjutkan pendidikan

Mutiara Dari Timur : Mengangkat Papua, Menyinari Indonesia Read More »

Pemerintah Gencar Membangun Papua

Papua adalah wilayah yang paling timur di Indonesia. Walau berada di ujung, tapi pemerintah juga gencar membangun Papua. Di antaranya dengan membangun jembatan panjang Hamadi-Holtekam dan jalan trans Papua. Pembangunan di sana dilakukan secara bertahap dan rencananya akan semakin digencarkan sampai tahun 2024. Indonesia terdiri dari 34 provinsi dan Papua adalah provinsi yang terbesar. Namun sayang sejak Indonesia merdeka, ada kesenjangan antara kehidupan ekonomi di Papua dengan pulau lain seperti Jawa dan Sumatera. Untuk mengatasi itu, maka pemerintah gencar membangun Papua dari segi infrastruktur. Proyek-proyek ini diharap bisa memajukan Papua. Ada banyak proyek yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Di antaranya proyek jalan trans papua yang menghubungkan antara Papua dengan Papua Barat, dan panjangnya 4.330,07 kilometer. Juga ada jembatan indah berwarna merah bernama Hamadi-Holketam yang menghubungkan antara ibu kota Papua, Jayapura dengan Skouw, sekaligus jadi tujuan wisata. Proyek lain yang dilakukan di Papua adalah pembangunan Bandara Sentani, yang letaknya sekitar 40 kilometer dari Jayapura. Nantinya, bandar udara ini akan jadi yang terbesar di Papua dan berstatus bandara internasional. Ada pula pembangunan infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat dengan membuat pembangkit listrik tenaga air dan saluran udara tegangan tinggi. Papua selalu jadi perhatian dari Presiden Joko Widodo. Bahkan beliau berkunjung ke sana hingga lebih dari 13 kali. Hal ini dilontarkan oleh Mentri Perindustrian Airlangga Hartanto. Presiden ingin agar semua wilayah merata pembangunan infrastrukturnya. Jadi Papua adalah wilayah yang jadi perhatian onlineroulettespelen, karena di sana masih banyak wilayah yang belum terjamah modernitas. Pembangunan infrastuktur yang diprakarsai oleh presiden Joko Widodo diharap bisa memajukan perekonomian di Papua. Jika ada jembatan baru, maka lalu lintas akan lebih lancar dan pengantaran bawang antar kota lebih cepat. Sehingga hemat waktu dan biaya. Begitu pula dengan adanya bandara internasional Sentani. Wilayah sekitarnya akan makin maju. Selain pembangunan infrastruktur, maka ada program lain untuk memajukan Papua yakni BBM satu harga. Dulu, harga bensin dan solar di wilayah ini sangat tinggi, bahkan mencapai 100.000 -150.000 rupiah per liter, jika dibeli di wilayah pegunungan Papua. Padahal di Jawa harganya tak sampai 20.000 rupiah. Hal ini karena biaya distribusi bahan bakar tersebut juga tinggi. Namun sekarang harga BBM baik di pegunungan maupun dataran Papua sudah ditekan sehingga harga bensin hanya 6.450 rupiah per liter. Menurut Edi, Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII, pemerintah melalui perusahaan BUMN perminyakan punya tanggung jawab untuk menyamaratakan harga BBM di seluruh tanah air. Seluruh proyek dan program yang dicanangkan pemerintah untuk memajukan Papua tentu sangat menguntungkan, karena tidak ada lagi kesenjangan sosial dan ekonomi antara wilayah timur dan barat Indonesia. Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga telah mengamalkan sila kelima pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika Papua makin maju maka pemerintah juga untung, karena akan menarik minat para investor untuk membantu pembangunan di sana. Bukan hal mustahil jika nanti di Papua  akan ada gedung pencakar langit dan kawasan wisata seperti di Jawa. Otomatis perekonomian masyarakat akan maju, karena proyek itu menyerap banyak tenaga kerja. Pembangunan infrastruktur di Papua bisa memajukan kawasan tersebut, sehingga ada pemerataan kemajuan di seluruh wilayah Indonesia. Papua bisa jadi wilayah yang sangat modern dan banyak dikunjungi wisatawan asing, karena punya keelokan alam sekaligus infrastuktur yang mendukung. Hal ini bisa meningkatkan devisa negara.

Pemerintah Gencar Membangun Papua Read More »

Pilkada di Masa Pandemi Harus Berlangsung Demokratis

Pemilihan umum kepala daerah serentak yang akan dilakukan akhir tahun 2020 ini berbeda dari sebelumnya, karena dilakukan di tengah pandemi covid-19. Walau rakyat harus mencoblos di keadaan krisis kesehatan, namun harus demokratis dan tidak ada kecurangan. Misalnya seperti penggelembungan suara atau boikot calon pemimpin. Pilkada serentak diundur dari jadwal awal yakni bulan september ke desember 2020 karena efek Corona. Namun jika melihat ke data jumlah pasien covid-19 yang semakin banyak, maka kemungkinan pandemi masih berlangsung. Jadi pemilihan umum kepala daerah serentak ini agak istimewa karena dilakukan di tengah masa prihatin. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemilihan kepala daerah serentak harus dilakukan secara demokratis, dan harus berjalan dengan LUBER (langsung, umum, bebas, rahasia), serta jujur dan adil. Walaupun pemilu diadakan di tengah pandemi covid-19. Hal ini dilontarkan beliau dalam rapat terbatas di Istana Merdeka. Ucapan presiden ini perlu dijadikan peringatan, karena dalam kondisi pandemi, potensi kecurangan bisa terjadi. Ketika ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan, maka mereka bisa dengan mudah memilih calon kepala daerah tertentu, karena sudah disogok uang oleh oknum di tim suksesnya. Bahkan ada pula yang mau mencoblos hanya dengan hadiah sembako. Kondisi krisis di tengah pandemi ini memang bisa membuat celah dari para oknum pendukung calon kepala daerah untuk mematikan demokrasi dengan penyogokan. Selain memberi uang dan sembako, maka tim sukses calon kepala daerah juga bisa membuat black campaign. Misalnya menghembuskan isu bahwa keluarga dari saingannya terkena Corona. Efeknya, masyarakat akan merasa takut dengan calon kepala daerah yang terkena fitnah tersebut, lalu memilih yang lain. Calon yang curang akan menang. Isu Corona memang mengerikan dan bisa dijadikan senjata untuk menjatuhkan saingan. Penghianatan demokrasi yang seperti ini, yang dikhawatirkan oleh Presiden Joko Widodo. Jangan sampai kecurangan terjadi. Unsur kerahasiaan di azas LUBER dalam pemilihan umum kepala daerah serentak, sekarang sudah sering diabaikan. Banyak masyarakat yang memasang status atau foto calon kepala daerah yang akan dipilihnya, di media sosial. Padahal hal ini seharusnya dirahasiakan. Hal ini berbahaya karena menimbulkan ‘serangan’ dari tim sukses lawan. Jika tim sukses tahu bahwa ia mendukung calon A, maka ia dipengaruhi untuk mendukung calon B. Caranya bisa dengan hadiah tes swab gratis, obat Corona, atau kado lain yang memanfaatkan momen pandemi covid-19. Jika gagal, maka ada ancaman dari para oknum tim sukses yang kecewa. Cara terakhir sangat bahaya, karena juga bisa mengancam nyawa. Contoh lain dari ketiadaan demokrasi di saat pemilihan kepala daerah serentak adalah banyaknya kertas pemilih yang tidak tercoblos alias golput. Para golongan putih ini terprovokasi oleh ulah oknum, yang menjelek-jelekkan pemerintah, karena dianggap gagal mengatasi Corona. Mereka apatis dan menganggap remeh pemilu, padahal 1 suara sangat berharga. Untuk mengatasi hal ini, maka KPU semakin sering mengadakan razia. Baik di dunia nyata maupun maya, karena lebih sering ada promosi calon kepala daerah di media sosial. Masyarakat juga diharap bekerja sama. Jangan mau jika disogok sembako atau uang kontan, walau kondisi keuangan sedang agak oleng. Uang memang bisa membeli kebutuhan Anda tapi jika calon kepala daerah yang dari awal tidak jujur, tapi malah terpilih, akan sangat berbahaya. Karena jika sudah resmi menjabat, dikhawatirkan akan melakukan korupsi dan tindakan ketidakjujuran yang lain. Nasib rakyat akan makin sekarat. Waspadalah kecurangan demokrasi saat pemilihan kepala deerah serentak. Jangan sampai 1 suara Anda tergadai hanya dengan 5 kilogram beras dan uang 50.000 rupiah. Hormatilah demokrasi saat pemilu dan pilih pemimpin yang jujur dan sesuai dengan hati nurani. Jangan malah golput dan menyia-nyiakan kesempatan untuk mencoblos.

Pilkada di Masa Pandemi Harus Berlangsung Demokratis Read More »

Pancasila Merupakan Wujud Moderasi Islam di Indonesia

Pancasila telah menjadi moral bangsa yang memberikan suplemen kekuatan dan fondasi sebagai acuan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Manfaat besar yang dapat diambil dari eksistensi Pancasila di antaranya adalah mampu meredam gesekan dan konflik di tengah keragaman yang merupakan sunnatullah. Pancasila adalah motivator bagi bangsa Indonesia dalam rangka merealisasikan himmah (cita-cita) dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Namun di tengah optimisme bangsa yang berlandaskan Pancasila, masih saja ada oknum-oknum yang merongrong dan menebarkan pesimisme terhadap konsep pandangan hidup bangsa ini. Oknum ini melihat Pancasila hanya dijadikan sebuah simbol semata dan mencoba mempengaruhi warga negara untuk beralih kepada pandangan hidup lain. Padahal Pancasila menjadi bukti nyata dari moderasi Islam di Indonesia. Karena sejatinya sejak Indonesia merdeka pada 1945, para ulama yang merupakan bagian penting dari pendiri negara Indonesia, telah sepakat bahwa Indonesia bukanlah wilayah perang (daar al-harb) melainkan merupakan wilayah damai (daar as-sulhi), wilayah aman (daar as-salam) dan wilayah dakwah (daar ad-dakwah).

Pancasila Merupakan Wujud Moderasi Islam di Indonesia Read More »

Otsus Papua Jilid II Harus Diterapkan

Menanggapi adanya beberapa kelompok kecil masyarakat Papua yang menghembuskan isu penolakan Otonomi Khusus (Otsus) jilid II, Ali Kabiay (Ketua Pemuda Mandala Trikora), kembali menegasakan agar Otsus Jilid II tetap diterapkan di Papua. Menurutnya evaluasi dan audit diperlukan untuk mengetahui kekurangan/kelemahan apa yang terjadi dalam otsus jilid I dan menjadi masukan terhadap regulasi dalam Otsus jilid II agar pelaksanaannya lebih baik dan efeknya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat Papua. “Elit Politik Papua mulai alergi dan bersikap resisten terhadap adanya upaya evaluasi dan audit dana Otsus, karena penerapan otsus jilid I penuh dengan aroma korupsi” Salah satunya ada dana otsus sebesar Rp 1,8 T yang didepositokan di dua bank di Papua yang nyata-nyata hal ini menyalahi aturan. Paraktik korupsi inilah yang menyebabkan dana otsus hanya dinikmati segelintir elit dan tidak dirasakan oleh rakyat Papua. Untuk itu pihaknya mendorong agar penegak hukum dalam hal ini KPK, BPK Polri dan Kejaksaan melakukan tugasnya untuk mengaudit dana otsus Papua. Masyarakat diminta waspada terhadap provokasi oleh kelompok separatis yang mulai menunggangi terhadap isu penolakan otsus jilid II.

Otsus Papua Jilid II Harus Diterapkan Read More »

Presiden Jokowi Perintahkan Fokus Tangani Stunting di 10 Provinsi

Presiden Joko Widodo meminta program penurunan angka stunting difokuskan di sepuluh provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Daerah Istimewa Aceh. Kepala negara meminta kegiatan tersebut melibatkan organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), tokoh-tokoh masyarakat serta relawan yang biasa bersentuhan langsung dengan masyarakat. Yang terakhir, lanjut presiden, upaya penurunan angka stunting harus disinergikan dengan program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non-Tunai.

Presiden Jokowi Perintahkan Fokus Tangani Stunting di 10 Provinsi Read More »

Menjaga Optimisme Terhindar Resesi Dampak Covid-19

Lembaga Internasional IMF (International Monetary Found) dan Bank Dunia (World Bank) memprediksi krisis keuangan global pada 2020 akan jauh lebih berat daripada tahun 2008. Meski demikian negara Indonesia diyakini masih memiliki harapan untuk terhindar dari jurang resesi. meski Indonesia sangat tertekan dengan berbagai tantangan, namun kondisinya tampak lebih resiliance jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Saat ini kita masih punya peluang untuk tidak masuk resesi. Kalau-pun resesi, harapannya mungkin tidak terlalu dalam. saat ini pemerintah berharap perekonomian Indonesia tahun ini berada pada kisaran 0% dan mungkin sedikit di bawah 0%. Menurutnya, banyak negara, terutama negara maju dan tidak sedikit pula negara berkembang sejak kuartal I dan II 2020 diprediksi oleh Bank dunia akan mengalami tekanan. Untuk menghindarkan diri dari resesi pada 2020, merupakan langkah yang sangat penting jika Indonesia ingin bangkit pada 2021. Pasalnya, dengan demikian Indonesia mampu meningkatkan investasi di tahun 2021 dengan mendapatkan titel sebagai negara yang mampu pulih dengan cepat dari krisis. pada tahun 2021 kita harus tumbuh diatas 4%, kalau bisa malah lebih dari itu. Dengan demikan maka hal tersebut akan memberikan keunggulan bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi pada tahun 2021 relatif lebih cepat dibandingkan dengan negara lain. Bahkan hal tersebut menyebabkan capital inflow, mirip dengan 2010, 2011, 2012 dimana banyak negara mengalami krisis yang mendalam dan beberapa negara relatif lebih baik pertumbuhannya sehingga modal masuk ke negara-negara tersebut termasuk Indonesia saat itu. Indonesia saat itu tumbuh sekitar 6%.

Menjaga Optimisme Terhindar Resesi Dampak Covid-19 Read More »

UMKM Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi kelesuan ekonomi akibat badai Corona. Salah satunya dengan mencanangkan program pemulihan ekonomi nasional. Bantuan dalam program ini diberikan kepada rakyat, perusahaan BUMN, dan terutama pengusaha UMKM. Karena mereka yang paling banyak jadi korban dalam pandemi covid-19. Pemulihan ekonomi nasional adalah terobosan paling baru dari Presiden Jokowi. Program ini bertujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi dari pelaku usaha selama pandemi covid-19. Jadi kondisi finansial mereka diharap semakin membaik. Sumber dananya dari APBN dan investasi pemerintah. Untuk korporasi maka ada intensif pajak. Sementara untuk perusahaan BUMN ada dana talangan modal kerja, pembayaran kompensasi, pelunasan tagihan, penundaan dividen, optimalisasi BUMN, dan penjaminan pemerintah. Pengusaha UMKM juga mendapat subsidi bunga pinjaman di Bank, intensif pajak, dan penjaminan untuk kredit modal kerja baru.Pengusaha UMKM mendapat bantuan juga karena bisnisnya sepi akibat Corona. Masyarakat mengutamakan untuk beli sembako. Pengusaha UMKM jadi bingung karena pemasukannya seret namun harus membayar kredit bulanan ke Bank. Ditambah lagi masih harus membayar listrik, biaya sewa ruko, dan gaji karyawan. Jadi mereka sangat butuh bantuan. Menurut Mentri Perekonomian Airlangga Hartanto, pemerintah memprioritaskan dukungan bagi pengusaha UMKM dalam program pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah memberi bantuan melalui Kementrian Keuangan. Diharapkan melalui program ini, kinerja pengusaha UMKM membaik dan kondisi finansial negara bangkit di kuartal ketiga dan keempat 2020. Pengusaha UMKM mendapat bantuan karena ikut menggerakkan roda perekonomian Indonesia dengan menyerap 97% tenaga kerja. Kontribusi UMKM sebesar 60,3% dari total PDB Indonesia, sehingga jadi sendi utama perekonomian negara. Jadi 64,2 juta pengusaha UMKM di Indonesia sangat layak untuk diutamakan dalam pemulihan ekonomi nasional. Dalam program pemulihan ekonomi nasional, maka restrukturisasi utang bisa dinikmati oleh para pengusaha UMKM. Utang mereka ke Bank bisa mendapat pengurangan bunga, dari 6% jadi 3% per bulan. Jangka waktu pembayaran juga ditambah, sehingga nominal yang harus dibayar jadi berkurang. Restrukturisasi ini juga berlaku untuk pinjaman di perusahaan finance. Selain itu, pengusaha UMKM juga mendapat bantuan modal kerja dari Presiden Joko Widodo sebesar 2,4 juta rupiah. Menurut beliau, pemberian ini dimaksudkan agar bisa menambah dagangannya. Karena banyak yang beromzet sepi. Bantuan diberikan secara bertahap mulai pertengahan juli, kepada 12 juta pengusaha UMKM di seluruh Indonesia. Pemerintah sudah menyiapkan dana trilyunan untuk mensukseskan program pemulihan ekonomi nasional. Diharapkan dengan berbagai macam bantuan mulai dari restrukturisasi utang sampai tambahan modal kerja, bisnis UMKM bisa bangkit lagi. Apalagi di masa adaptasi kebiasaan baru, orang-orang beraktivitas lagi dan diharap toko UMKM ramai kembali. Dengan adanya program pemulihan ekonomi nasional maka pengusaha UMKM bisa tersenyum lagi karena mendapat suntikan dana modal dan keringanan cicilan ke Bank. Namun perlu diingat bahwa uang bantuan tidak boleh dihabiskan untuk konsumsi pribadi. Melainkan dipakai untuk ‘diputar’ dalam berbisnis, sehingga menghasilkan keuntungan lumayan. Bantuan dari pemulihan ekonomi nasional juga disertai dengan program pendampingan pemasaran bagi pengusaha UMKM. Mereka diajarkan cara digital marketing, jadi bisa menjual produknya melalui dunia maya, karena pangsa pasarnya lebih luas. Para pengusaha UMKM disatukan dalam sebuah platform berjualan dan dijari caranya agar tidak gaptek. Program pemulihan ekonomi nasional bisa membantu hampir semua pihak, terutama pengusaha UMKM. Mereka mendapat intensif pajak, keringanan bunga cicilan, dan tambahan dana dari pemerintah sebesar 2,4 juta rupiah. UMKM menyerap banyak tenaga kerja, jadi sudah sepantasnya dibantu pemerintah, sehingga bisnisnya bisa berjalan lagi.

UMKM Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional Era Adaptasi Kebiasaan Baru Read More »

Urgensi Penanaman Nilai-Nilai Pancasila

Dalam menumbuhkan jiwa kebangsaan pada setiap warga negara, Pancasila tentu menjadi salah satu pilar yang penting. Pancasila menjadi penting dikarenakan pancasila tersebut telah menjadi dasar ideologi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penanaman nilai pancasila bisa dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga, dimana orang tua berperan mengajarkan adab sopan santun , hormat kepada orangtua, mengenalkan kepada mereka tentang keragaman budaya, atau mengajak anak-anak untuk melihat aktifitas kerja bakti. Selain itu, salah satu contoh dalam mengajarkan sila pertama adalah dengan cara memperkenalkan bagaimana caranya melakukan sholat wajib, membaca kitab dan nilai-nilai keagamaan yang bisa diterapkan untuk kebaikan. Sedangkan untuk penanaman sila kedua, orang tua perlu mengajarkan kepada anak -untuk memiliki rasa tolong-menolong, tanggungjawab dan menghargai orang lain. Misalnya dengan membagikan tugas yang sama kepada anggota keluarga. Orangtua juga perlu memperkenalkan keragaman budaya yang menjadi kekayaan bagi Indonesia. Sejak dini anak-anak perlu diberikan pemahaman bahwa segala keberagaman di Indonesia bisa disatukan dengan Pancasila. Artinya, jika ketahanan keluarga berjalan, maka ketahanan nasional-pun akan terbentuk. Kalau keluarga morat-marit, salah satu anggota keluarganya terpapar paham radikal, sudah pasti ketahanan nasional akan menjadi rawan. Di masa depan, Indonesia membutuhkan pemimpin negara yang setia kepada Pancasila yang sekaligus mampu memimpin bangsa Indonesia untuk mengimplementasikan nilai-nilainya yang luhur. Generasi milenial tentu sangat membutuhkan hal ini, karena dalam kurun waktu 15 tahun, Indonesia akan membutuhkan mereka untuk mengambil kendali kepemimpinan negara dan bangsa. Yang menjadi ancaman adalah generasi milenial saat ini masih ada yang terpapar oleh nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila. Seperti intoleransi, pemahaman yang sempit dan nilai-nilai yang membuat negara terdestruksi. Pertanyaannya, jika mereka yang intoleran ini mengambil kendali kepemimpinan di NKRI, maka perwujudan dari sila ketiga ‘Persatuan Indonesia’ akan sulit terwujud. Selain berfungsi sebagai ideologi, pancasila merupakan falsafah dan pandangan hidup yang merekatkan segala perbedaan, serta memiliki fungsi sentral dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, ekonomi dan sosial. Sebagai dasar negara, pancasila telah dirumuskan melalui diskusi panjang dan hati-hati oleh para founding fathers Indonesia. Setelah itu, lahirlah perangkat negara seperti undang-undang dasar, sistem ketatanegaraan dan lain-lain. Berbagai ideologi tandingan maupun gerakan yang menentang Pancasila pernah dilakukan oleh berbagai oknum dan kelompok. Gerakan melawan pancasila ini tidak hanya berpotensi pada disintegrasi bangsa, ideologi-ideologi tandingan tersebut juga telah banyak memakan korban jiwa, seperti yang tercatat dalam perjalanan sejarah Indonesia sebagai sebuah bangsa. Ancaman lainnya adalah maraknya persoalan sosial klasik seperti konflik-konflik sosial berbasis ras dan agama, pelanggaran HAM dan ancaman radikalisme yang telah banyak memakan korban jiwa. Ancaman ini tidak membuat pemerintah tinggal diam, Presiden RI Jokowi berkomitman menjaga nilai-nilai pancasila dengan membentuk BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila). Presiden pun telah memutuskan bahwa lembaga ini setara dengan kementerian. Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD menjelaskan latar belakang terbentuknya BPIP. Menurutnya, BPIP dibentuk karena adanya ancaman terhadap ideologi Pancasila. Menurut Mahfud, ancaman itu adalah adanya gerakan – gerakan radikal yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Hal ini didasari dari hasil survei yang menyebut bahwa 9 persen rakyat Indonesia tidak setuju dengan ideologi Pancasila. Tentu saja 9 persen dari 260 juta jiwa adalah angka yang berbahaya bagi eksistensi Pancasila. Keberadaan BPIP juga mendapatkan respon positif dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pihaknya menganggap bahwa keberadaa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila tersebut sangat diperlukan untuk menangkal ancaman radikalisme yang merongrong NKRI. Pihaknya juga menjelaskan, bahwa BPIP merupakan lembaga strategis yang dianggap mampu melakukan pengarusutamaan ideologi pancasila kepada masyarakat melalui upaya sosialisasi. BPIP memiliki Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang bertugas dalam mengadakan kegiatan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Mulai dari seminar, workshop hingga roadshow ke berbagai lembaga pendidikan. Nilai-nilai pancasila harus ditanamkan oleh setiap warga negara, tidak hanya untuk ketahanan sebuah bangsa, tetapi juga untuk mewujudkan persatuan dalam perbedaan.

Urgensi Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Read More »