Sukseskan Pilkada Serentak 2020, Jangan Lupa Generasi Milenial Harus Ikut Andil

Generasi milenial mempunyai peran penting dalam mensukseskan pada perhelatan Pilkada serentak 2020. Dan hak politik kaum milenial diharapkan bisa disalurkan dengan berbagai cara yang kreatif.

“Posisi pemuda di Pilkada, porsinya besar. 25-40 tahun ini adalah porsi pemuda. Harus bisa berperan aktif, mengkritisi kebijakan yang dibuat para calon,” ungkap Pengamat Politik Wempy Hadir.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi webinar yang diinisiasi Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta (HMI MPO), Kamis (23/7/2020).

Dia menyarankan agar para pemuda yang ingin membawa perubahan, masuk ke parpol untuk menjalankan tugas parpol, diutus jadi calon Kepala Daerah, dan sebagainya. Kata dia, Pemuda saat ini juga ada keistimewaan, mempunyai kapasitas untuk membawa perubahan.

“Bagaimana pemuda juga berperan dalam politik, kebijakan publik, politik pemuda jika dirawat dengan baik akan menghasilkan banyak peran yang maksimal karena pemuda ini perannya sentral. Pemuda sebagai kontrol partai politik karena saat ini parpol mulai lemah dan mulai tidak berafiliasi kepada kepentingan rakyat,” jelasnya.

Dikatakan dia, anak muda bisa menghasilkan peran politik yang baru. Bagaimana proses politik di tengah parpol? Maka itu, perlu melibatkan generasi muda, karena mereka dinilai mempunyai kapasitas.

“Harusnya beri ruang pemuda untuk masuk kontestasi pilkada. Selama ini kepala daerah selalu meninggalkan pemuda, dalam kontestasi selalu tidak melibatkan pemuda. Pemuda jadi kunci perubahan,” ujar Wempy lagi.

Ditempat yang sama, Sekjen PB HMI Periode 2018 – 2020 Naila Fitria mengatakan Pilkada serentak 2020 dan Pemilu lainnya, anak muda perlu melihat sesuatu dengan optimis. Demokrasi di Indonesia ini lambat laun meningkat, penuh gejolak, dinamis bahkan ada juga politik dinasti.

Sementara itu, dimomentum Pilkada Serentak ini, Ketua Garda Nawacita Abdullah Kelrey mengajak anak muda untuk bisa mengambil sikap dan mengisi ruang untuk mengatur Republik ini.

“Kalau cuma demo-demo saja apa gunanya jadi aktivis. Ada organisasi pemuda seperti HMI dan lainnya. Bekerja lalu atur Republik ini,” pungkasnya.

Turut hadir narasumber lainnya Sekjen PB HMI periode 2016 – 2018 Endir Soemantri dan Wakil Direktur Indonesia Political Review Iwan Setiawan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *