Pertamina terus berupaya untuk mendukung target pemerintah mewujudkan nol emisi karbon pada 2060. Salah satunya dengan menghadirkan alat pertanian yang ramah lingkungan di Subak Sembung, Denpasar, Bali.
“Sebelumnya petani menggunakan bahan bakar solar,” kata Sales Area Manager Retail Bali, Endo Eko Satryo di Peguyangan, Denpasar, Minggu (25/8/2024). Ini disampaikan Endo di sela-sela penyaluran alat pertanian ramah lingkungan itu.
Alat pertanian dengan inovasi nol emisi karbon itu yakni traktor dan mesin perontok padi bertenaga listrik. Alat tersebut diserahkan kepada kelompok petani di Munduk Palak, Subak Sembung, Denpasar Utara.
Adapun energi hijau yang digunakan tersebut bersumber dari instalasi energi baru terbarukan. Ini mulai dibangun pada 2023 melalui program inovasi “Siuma” di kawasan persawahan tersebut.
Energi baru terbarukan itu yakni panas matahari menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dan aliran air menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Adapun PLTMH itu juga memanfaatkan limbah yang didaur ulang menjadi bermanfaat kembali yakni gulungan selang (hose reel) perusahaan. Melalui panel surya dan mikro hidro tersebut menghasilkan energi listrik mencapai 9,6 kilowatt peak (kWp).
Kemudian energi listrik yang dihasilkan tersebut kemudian menjadi daya pada baterai mesin pertanian tersebut. Batetai tersebut dapat diisi ulang.