Harmonisasi setelah pemilu sangat penting karena berkaitan dengan bagaimana kelanjutan pemerintahan ke depan. Hal ini disampaikan Humas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar Febrina Maulydia saat menjadi narasumber dalam pagelaran pasca pemilu bertajuk Harmonisasi Usai Pesta Demokrasi.
“Harmonisasi itu penting karena bagaimana kelangsungan kedepannya pemerintahan, kalau dibawahnya gontok-gontokan, pasti yang di atasnya tidak bisa bekerja dengan tenang, yang rugi pasti kita juga”, ucap Febrina Maulydia.
Humas KPU Sumbar ini melihat pada Pemilu 2024 kali ini suasananya lebih kondusif dibandingkan pemilu tahun 2019. Pada pemilu 2024 masyarakat sudah lebih cerdas dan lebih bijak.
Hal senada juga disampaikan Rektor Universitas Dharma Andalas (UNIDHA) Prof. DR. Novesar Jamarun, MS ketika menjadi narasumber di acara yang sama. Prof. Novesar Jamarun mengatakan harmonisasi penting setelah pemilu dilakukan, karena pada masa pelaksanaan pemilu banyak yang berbeda pendapat.
“Harmonisasi menjalin kegembiraan diantara sesama kita, kemaren si A memilih si B, si B memilih si C menyebabkan retaknya hubungan antara dua orang, dan sebagainya, inilah yang kita lakukan harmonisasi”, ucap Prof Novesar Jamarun.
Lebih jauh Prof. Novesar Jamarun mengatakan harmonisasi di Sumatera Barat berjalan secara alami, sehingga apa yang diharapkan mereka rujuk dan rukun kembali bisa tercipta. Setelah pelaksanaan pemilu semuanya bisa kembali bersama melaksanakan kegiatannya masing-masing secara damai.