Menteri ESDM Ingatkan Pertamina, BBM Tak Boleh Langka Selama Nataru 2024

Kementerian ESDM meminta lembaga terkait untuk menjaga jumlah pasokan bahan bakar minyak (BBM) menjelang akhir tahun 2023. Menteri ESDM Arifin Tasrif memperingatkan Pertamina dan BPH Migas untuk mencegah adanya kelangkaan BBM. “Ingat, tidak boleh ada kelangkaan. Terutama ini menjelang akhir tahun,” kata Arifin dalam acara peresmian 51 lembaga penyalur BBM 1 Harga di Papua yang dipantau melalui siaran daring pada Jumat (24/11).

Arifin menyebut, dalam pendistribusian BBM pada periode akhir tahun terkadang memiliki kendala akibat adanya musim angin barat. Oleh karena itu, dia meminta adanya komunikasi antara pemerintah dengan pihak terkait untuk mengamankan pasokan BBM. “Kalau ada kelangkaan, tolong sampaikan agar bisa kita tindak lanjuti,” kata dia. Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan ada permohonan untuk penambahan kuota BBM bersubsidi. Sementara untuk LPG Nicke menyebut kuota aman sampai akhir tahun. “Dari sisi anggaran sangat aman karena anggaran untuk LPG itu hanya terpakai sebagian, jadi masih ada sisa anggaran dan ini bisa digunakan untuk menambah anggaran penambahan kuota ini,” kata Nicke salam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR R

CEO Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengungkap telah mengajukan usulan penyesuaian kuota BBM 2023 mulai dari Solar hingga LPG. Usulan penyesuaian kuota Solar 2023 meningkat sebesar 7,8%.

Awalnya sebanyak 1,3 juta kilo liter (KL) dari kuota awal JBT solar 16,8 juta KL menjadi 18,1 jt KL. “Ini yang sebenarnya turun dan lebih rendah dibandingkan 2022 menjadi 18,1 juta KL seperti yang diajukan Kementerian ESDM kepada Kementerian Keuangan,” kata Riva. Selain solar, pertamina juga mengajukan penambahan kuota untuk kerosene atau minyak tanah yang meningkat sebanyak 0,8%. Riva memohon kepada DPR untuk bisa membantu pengusulan penyesuaian kuota dari 500 ribu KL menjadi 504 ribu KL.

Lain dengan solar dan kerosene, Riva menyampaikan untuk kuota BBM subsidi Pertalite masih dalam tahap aman. “Alhamdulilah hingga sampai saat ini masih under kuota sehingga semuanya masih onstream,” ujarnya. Sementara itu, untuk LPG 3 kg, mengalami pengusulan kenaikan kuota sebanyak 190 ribu KL. Dari yang awalnya 8 juta KL menjadi 8,19 KL. Riva menyebut, penambahan 190 ribu KL ini ada alasan tersendiri. “Karena sejak dilakukan pendaftaran subsidi tepat dan perhitungan bersama dengan Kementerian ESDM memang ada pengurangan daripada kelebihan kuota tersebut yang memang di awal dihitung prognosis 8,28 juta KL menjadi 8,19 juta KL,” kata dia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *