Tokoh Kabupaten Sarmi Dukung Program Transmigrasi Papua Pemerintah

Tokoh Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan pemilik hak ulayat serta kepala kampung di Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua, menyatakan dukungannya terhadap Program Strategi nasional (PSN).

Satu di antaranya yaitu program transmigarsi.

Menurut mereka, program strategis nasional sangat membantu meningkatkan kesejahteraan di Papua, khususnya di Distrik Bonggo.

Menyikapi hal ini, Tokoh Adat sekaligus Kepala Kampung Persiapan Berber, Kalvin Yankesman, mengungkapkan bahwa Program Transmigrasi bukan hal baru bagi wilayahnya.

Bahkan, sejak 2017, Kalvin bersama masyarakat telah memulai inisiatif transmigrasi secara swadaya untuk mendatangkan penduduk ke kampung tersebut.

Langkah ini dilakukan demi mewujudkan Berber sebagai kampung definitif dan mendorong kemajuan ekonomi.

“Sejak 2017, kami sudah mendatangkan masyarakat, terutama dari Manado, untuk membantu mengembangkan kampung ini.”

” Karena itu, Berber dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai ‘Kampung Manado’. Ini adalah upaya kami agar kampung ini bisa maju,” ujar Kalvin dalam keterangan tertulis diterima Tribun-Papua.com, Senin (25/11/2024).

Menurut Kalvin, inisiatif ini dilakukan karena pentingnya jumlah penduduk sebagai salah satu syarat agar Berber dapat diresmikan sebagai kampung definitif.

Namun, jumlah penduduk yang ada saat ini masih belum mencukupi.

Oleh karena itu, ia mendukung penuh Program Transmigrasi dari pemerintah sebagai solusi untuk menambah penduduk sekaligus meningkatkan pembangunan di wilayahnya.

“Dengan transmigrasi, penduduk bertambah, dan otomatis perekonomian juga akan bergerak. Kami sangat berharap Berber segera menjadi kampung definitif dan mandiri,” katanya.

Kalvin menjelaskan, wilayah Berber memiliki potensi besar di sektor pertanian.

Lahan di kampung tersebut sangat subur dan bisa digunakan untuk menanam padi ladang, jagung, hingga kacang tanah.

Namun, keterbatasan jumlah penduduk dan akses pasar menjadi kendala utama.

“Lahan kami sangat produktif, tetapi masih kurang tenaga untuk mengelola secara maksimal. Selain itu, kami juga kesulitan dalam menjual hasil panen karena belum ada pasar yang pasti,” ungkapnya.

Kalvin berharap Program Transmigrasi yang digagas pemerintah bisa menjadi langkah besar untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Ia optimis dengan kerja sama yang baik antara masyarakat adat dan pemerintah, pembangunan di Berber bisa dipercepat.

“Kalau tempat lain bisa maju, kenapa Berber tidak? Ini kerinduan kami untuk melihat kampung ini berkembang menjadi lebih baik,” tutup Kalvin.

Di tempat lain, Ketua LMA Rumbai Armopa, Nimbrod Windey, juga menyampaikan dukungannya terhadap Program Transmigrasi.

Namun, keterbatasan jumlah penduduk dan akses pasar menjadi kendala utama.

“Lahan kami sangat produktif, tetapi masih kurang tenaga untuk mengelola secara maksimal. Selain itu, kami juga kesulitan dalam menjual hasil panen karena belum ada pasar yang pasti,” ungkapnya.

Kalvin berharap Program Transmigrasi yang digagas pemerintah bisa menjadi langkah besar untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Ia optimis dengan kerja sama yang baik antara masyarakat adat dan pemerintah, pembangunan di Berber bisa dipercepat.

“Kalau tempat lain bisa maju, kenapa Berber tidak? Ini kerinduan kami untuk melihat kampung ini berkembang menjadi lebih baik,” tutup Kalvin.

Di tempat lain, Ketua LMA Rumbai Armopa, Nimbrod Windey, juga menyampaikan dukungannya terhadap Program Transmigrasi.