IKN dibangun bertujuan untuk menciptakan sebuah kota yang tidak hanya memberikan kenyamanan bagi para penghuninya, tetapi juga mendorong interaksi sosial yang positif dan meningkatkan kesejahteraan serta kebahagiaan bagi seluruh masyarakatnya.
Pembangunan IKN berkomitmen untuk menjadi lingkungan yang ramah, inklusif, dan memperhatikan aspek-aspek penting yang dapat meningkatkan kualitas hidup penduduknya secara keseluruhan.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya berfokus pada aspek ramah lingkungan, tetapi juga pada kesejahteraan individu.
Dilansir dari Antara Senin (19/2), hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, dalam sebuah diskusi daring di Jakarta.
Ia menyatakan bahwa tujuan utama pembangunan IKN adalah menciptakan sebuah kota yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ramah terhadap individu.
Menurutnya, menjadi ‘ramah terhadap diri sendiri’ berarti membangun kesehatan dan kesejahteraan pribadi.
Dalam konteks mobilitas, Myrna menjelaskan bahwa 80 persen mobilitas di IKN akan diprioritaskan menggunakan transportasi publik yang nyaman serta mobilitas aktif.
Dengan masyarakat menggunakan transportasi publik, selain dapat mengendalikan pencemaran, mereka juga akan lebih banyak berjalan kaki, yang merupakan aspek penting dalam memperbaiki kesehatan individu.
Selain itu, dalam upaya menciptakan kota yang ramah terhadap individu, IKN juga akan menyediakan ruang yang nyaman bagi warganya.
Ruang yang nyaman tersebut mencakup keberadaan area hijau yang luas, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan santai dan merasakan udara bersih yang diperlukan untuk kesehatan.
Dengan visi menjadi ‘kota dunia untuk semua’, IKN berkomitmen untuk menjadi kota yang berkelanjutan. Salah satu aspek penting dari kota berkelanjutan adalah menyediakan ruang yang memadai bagi warganya untuk merasakan manfaat lingkungan, seperti udara bersih dan oksigen.
Oleh karena itu, IKN telah menetapkan bahwa 75 persen dari luas kota akan dialokasikan sebagai ruang hijau, dengan 65 persen diantaranya merupakan kawasan dilindungi yang akan dikembalikan menjadi hutan tropis Kalimantan.
Selain itu, 10 persen dari ruang hijau akan digunakan untuk area produksi pangan yang sehat, sementara 25 persen sisanya akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.
Dengan komposisi tersebut, IKN berusaha untuk menciptakan kota yang tidak hanya nyaman dihuni, tetapi juga ramah terhadap warga serta dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan masyarakat.
Mimpi bersama pembangunan IKN adalah mewujudkan Indonesia yang lebih baik, sesuai dengan visi 100 tahun setelah kemerdekaan pada tahun 2045.