Ketua Dewan Pimpinan Derah Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara (DPD KKSU), Pdt Marthen Andre Mongkareng mempercayai bahwa keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal membuat pembangunan Indonesia semakin merata.
Apalagi saat ini, proyek pembangunan IKN di dua kawasan, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sudah mulai berjalan.
“Kemajuan pembangunan tersebut berdampak dan berpengaruh positif bagi kemajuan masyarakat Kaltim umumnya, dan Kabupaten Kukar serta Kabupaten PPU pada khususnya, terutama di bidang pertumbuhan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Marthen kepada wartawan di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (8/11).
Kemudian, Marthen juga meyakini bahwa pembangunan IKN di Kaltim bisa mematahkan stigma masyarakat selama ini, bahwa pembangunan hanya akan fokus di kawasan pulau Jawa saja.
Bahkan sudah dimulainya pembangunan IKN tersebut membuat dirinya perlu memuji Presiden Joko Widodo. Dia menilai, pembangunan tersebut menunjukkan bahwa Kepala Negara sangat serius mewujudkan pembangunan yang merata di seluruh nusantara.
“Ini juga menunjukkan keseriusan Presiden Jokowi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pembangunan di luar Jawa, atau bisa dikatakan mematahkan stigma sekelompok orang selama ini terkait Jawa Sentris,” ujarnya. Wl
Wakil ketua Badan Persekutuan Antar Gereja Kristen (BPAG) Kabupaten Kukar ini menyebut, bahwa Kalimantan sudah tepat mendapatkan privilage untuk ditetapkan sebagai kawasan Ibu Kota Negara.
“Seperti diketahui, bahwa Kaltim merupakan salah satu Propinsi penyumbang devisa terbesar di Indonesia, sehingga keputusan Presiden Jokowi menetapkan PPU dan Kukar sebagai kawasan IKN Nusantara,” tandasnya.
Kemudian ia juga percaya, IKN Nusantara akan menjadi patron untuk bangsa Indonesia dalam rangka terbangunya persatuan, pluralisme, toleransi yang selama ini terjaga dengan baik di Kaltim.
“Kondusifitas masyarakat Kaltim menjadi daya dukung terlaksananya keberlangsungan pembangunan IKN,” sambungnya.
Lebih lanjut, Pdt Marthen juga menilai bahwa masyarakat Borneo sangat menjunjung tinggi perbedaan, bahkan mereka sangat menghormati siapapun yang berbeda dengan mereka, termasuk dalam konteks budaya.
“Kaltim yang penduduknya multi etnis, terdiri dari berbagai suku yang ada di Indonesia, dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda, namun bisa bersatu,” tandasnya.
Marthen menegaskan bahwa masyarakat di Kaltim sangat menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, dalam suatu wadah rumah besar yakni IKN Nusantara.
Ia merasa yakin dan optimis, bahwa pembangunan dan keberlangsungan IKN tetap akan berjalan terus ke depan, terlebih Kaltim sebagai wilayah yang memiliki potensi sumber alam gas, minyak dan batubara, memberi kontribusi positif dalam menunjang tahapan pembangunan IKN.
“Memberi apresiasi luar biasa kepada Presiden Jokowi, bahwa sebuah keputusan yang tepat yang telah diambil untuk memindahkan IKN Nusantara ke wilayah Kaltim,” pungkasnya