Politik

Pilkada 2020 Dapat Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Pesta demokrasi dinilai akan mendorong pemulihan ekonomi domestik yang diguncang pandemi covid-19. Pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah menganggarkan Rp 695,20 Triliun. Program itu menyasar enam sektor, yakni kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM, insentif dunia usaha, pembiayaan korporasi, serta dukungan sektoral K/L dan pemerintah daerah.

Pilkada 2020 Dapat Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Read More »

Jelang Pilkada, ASN Diminta Jaga Netralitas

Aparatur sipil negara (ASN) diminta tetap menjaga netralitas, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Serentak 2020. ASN diharapkan tidak lagi melakukan pelanggaran netralitas. Gerakan Nasional Netralitas ASN digelar sebagai upaya mewujudkan netralitas ASN dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Dia menekankan netralitas ASN tidak hanya diwujudkan saat even-even politik, tetapi harus dimanifestasikan pula dalam pelayanan publik, perumusan dan penetapan kebijakan. Setiap ASN sepatutnya fokus pada kinerja dan pelayanan publik. Dia juga mendorong ASN menjalin sinergi pencegahan pelanggaran netralitas dengan para pemangku kebijakan. Pejabat pembina kepegawaian (PPK) pun dinilai perlu segera menindaklanjuti rekomendasi KASN dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Jelang Pilkada, ASN Diminta Jaga Netralitas Read More »

KPU : Kampanye Terbuka Pilkada Dilaksanakan Dengan Protokol Kesehatan

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman memastikan kampanye metode tatap muka dan terbuka dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020 boleh dilaksanakan, namun dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. “Sebagaimana diatur di undang-undang dengan mengedepankan protokol kesehatan,” ujarnya di Surabaya, Minggu. Ia memisalkan, kampanye terbuka dan tatap muka maksimal boleh didatangi 40 persen dari kapasitas tempat atau ruangan. Selain itu, untuk kegiatan kampanye tatap muka juga harus mengantongi rekomendasi dari gugus tugas atau satgas penanganan COVID-19. Karena KPU tak bisa menentukan daerah mana yang statusnya merah, kuning atau hijau. Maka satgas selaku pihak mempunyai kompetensi yang menentukan apakah di daerah tersebut boleh dilakukan kampanye terbuka dengan tatap muka atau tidak,” katanya. Di sisi lain, Arief Budiman juga menyampaikan bahwa dari 270 Pilkada se-Indonesia yang digelar serentak 9 Desember 2020, saat ini sudah terdapat 206 daerah sudah terkirim 100 persen tambahan anggaran dari APBN. Selebihnya, kata dia, telah tersalurkan sekitar 40 persen hingga 80 persen, dan dua di antaranya adalah Kota Surabaya dan Lamongan. “Tapi saya sudah konfirmasi dengan KPU Surabaya, bahwa Minggu ini akan ditransfer kekurangannya. Begitu juga dengan Lamongan. Kami juga sudah minta segera koordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing,” kata mantan komisioner KPU Jatim tersebut. Penambahan anggaran tersebut, lanjut dia, diberikan agar para komisioner segera menyiapkan segala kebutuhan yang digunakan di setiap tahapan, seperti alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penyebaran COVID-19. “KPU ajukan penambahan anggaran untuk memenuhi kesehatan seperti ketersediaan vitamin agar imun baik dan tes cepat agar tak terjangkit saat bertugas,” katanya. Tak hanya itu saja, dari segi keselamatan juga harus disiapkan masker, pelindung wajah, sarung tangan hingga baju hazmat. Pihaknya berharap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 tak menjadi kegiatan menakutkan dan mengkhawatirkan bagi masyarakat sehingga tetap diimbau agar berperan aktif.

KPU : Kampanye Terbuka Pilkada Dilaksanakan Dengan Protokol Kesehatan Read More »

Jadikan Pilkada Ajang Percontohan Penanganan Covid-19

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak kontestan dan penyelenggara agar menjadikan Pilkada 2020 sebagai ajang percontohan penanganan Covid-19. Pelaksanaan Pilkada tidak boleh melahirkan kluster baru penyebaran virus corona, tetapi sebagai sumber kebangkitan ekonomi di tengah pandemi. “Kita harus menjadikan pilkada menjadi peluang gerakan nasional melawan pandemi Covid-19,” kata Tito Karnavian, di Jakarta, Selasa (14/7/2020). Tito menjelaskan, pelaksaan pilkada 2020 bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melawan Covid-19. Pelaksanaan pilkada ditengah pandemi bisa mendorong masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Para peserta Pilkada bisa melakukan gerakan disiplin agar masyarakat mengerti, sadar, paham terhadap Covid-19. Misalnya pembagian masker sehingga masyarakat disiplin menggunaan masker. Kemudian sosialisasi gerakan cuci tangan dengan bahan pelarut lemak usai memegang benda atau alat yang kemungkinan telah disentuh orang lain, menjaga jarak minimal 1,5 meter, serta menghindari kerumunan dan kampanye makskimal 50 orang dengan protokol kesehatan,” jelas Tito. Mantan Kapolri ini yakin dengan mengangkat masalah virus corona bisa menekan isu-isu promordial yang sering kali menjadi konflik. Penanganan Covid-19 akan menjadi adu gagasan yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan beradu gagasan dan inovasi tentang penanganan Covid-19, diharapkan juga mempercepat penanganan virus corona, di samping juga melahirkan pemimpin yang kuat. “Ini momentum bagi kita memilih pemimpin yang baik. Pemimpin yang kuat itu bukan pemimpin di masa aman, di masa damai, tetapi ketika terjadi badai, ketika terjadi krisis,” tandas Tito.

Jadikan Pilkada Ajang Percontohan Penanganan Covid-19 Read More »

Mendagri Tito Minta Tokoh Masyarakat dan Adat Dukung Pilkada 2020

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta tokoh agama dan adat mendukung pelaksanaan Pilkada 2020. “Saya mohon dengan segala hormat kepada Bapak dan Ibu untuk mendukung pelaksanaan Pilkada ini,” kata Tito dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Juli 2020. Dengan peran aktif para tokoh masyarakat, Tito berharap Pilkada Serentak dapat melahirkan kepala daerah yang efektif dalam menangani Covid-19 dan memiliki legitimasi kuat yang dipilih oleh masyarakatnya. Menurut Tito, mengangkat isu penanganan Covid-19 juga bisa menjadi cara membangkitkan optimisme masyarakat untuk melaksanakan pesta demokrasi. Dengan begitu, dampak sosial dan ekonomi menjadi gagasan utama calon kepala daerah. “Kita bisa mereduksi dan menekan isu sensitif yang dapat menimbulkan konflik, seperti isu-isu primordial,” kata dia. Pilkada 2020 akan digelar secara serentak di 270 daerah, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Semula, hari pemungutan suara Pilkada 2020 akan digelar pada 23 September. Namun, akibat pandemi Covid-19, hari pencoblosan diundur hingga 9 Desember 2020.

Mendagri Tito Minta Tokoh Masyarakat dan Adat Dukung Pilkada 2020 Read More »

Pilkada Serentak Gerakkan Perekonomian Daerah

Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) menilai penyelenggara Pilkada Serentak 2020 dapat menggerakkan perekonomian di daerah yang saat ini lesu akibat imbas pandemi Covid-19. Pasalnya, dana yang bergerak di daerah mencapai Rp 20 trilun. Dana itu terdiri atas Rp 15 trilun untuk KPU, Bawaslu dan Keamananan. Sisanya Rp 5 trliun bisa datang dari para calon dan tim sukses. “Sekurangnya terdapat Rp 9 triliun yang dikucurkan langsung ke 270 daerah penyelenggara Pilkada, di mana sebanyak 60 persen dana tersebut akan dipakai untuk mendanai panitia ad hoc di daerah. Kemudian tiap pasangan calon juga akan mengeluarkan dana untuk kampanye, artinya ada perputaran ekonomi di sana,” kata Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Politik dan PUM) Kemdagri, Bachtiar, di Jakarta, Senin (27/7/2020). Bachtiar menjelaskan, dalam beberapa minggu terakhir, Kemdagri telah mengadakan roadshow ke beberapa provinsi. Diantaranya, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Papua, Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Barat. Dalam roadshow itu, semua daerah penyelenggara Pilkada menyatakan kesiapannya. Bahkan sebagian besar sudah 100 persen menyalurkan dana Pilkada kepada penyelenggara yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). “Tinggal beberapa daerah yang pencairannya masih di bawah 40 persen. Itu sudah kami berikan teguran. Kalau minggu ini tidak ada perkembangan, akan kami panggil,” jelas Bachtiar. Menurut Bachtiar, penyelenggaraan Pilkada ditengah pandemi Covid-19 akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi calon pasangan kepala daerah untuk menjalankan adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat. Penyelenggara Pilkada juga sekaligus akan menjadi agen sosialisasi pentingnya menjalankan protokol kesehatan, baik saat menjalankan tahapan Pilkada maupun pada aktivitas sehari-hari. “Kita juga mendorong para pasangan calon mengubah alat peraga kampanye dari kaos dan stiker menjadi masker dan hand sanitizer yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini,” jelasnya. Bachtiar menegaskan metode kampanye juga otomatis akan berubah dan menjadi kreatif, memadukan teknologi informasi seperti webinar yang sekarang marak digunakan. KPU juga didorong untuk memberikan materi debat Pilkada dengan tema peran Kepala Daerah dalam penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya. “Narasi ini harus kita angkat supaya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik karena masyarakat membutuhkan pemimpin di masa krisis, bukan di masa normal,” tutup Bachtiar.

Pilkada Serentak Gerakkan Perekonomian Daerah Read More »

Kampanye Terbuka Pilkada Dilaksanakan Dengan Protokol Kesehatan

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman memastikan kampanye metode tatap muka dan terbuka dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020 boleh dilaksanakan, namun dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. “Sebagaimana diatur di undang-undang dengan mengedepankan protokol kesehatan,” ujarnya di Surabaya, Minggu. Ia memisalkan, kampanye terbuka dan tatap muka maksimal boleh didatangi 40 persen dari kapasitas tempat atau ruangan. Selain itu, untuk kegiatan kampanye tatap muka juga harus mengantongi rekomendasi dari gugus tugas atau satgas penanganan COVID-19. “Karena KPU tak bisa menentukan daerah mana yang statusnya merah, kuning atau hijau. Maka satgas selaku pihak mempunyai kompetensi yang menentukan apakah di daerah tersebut boleh dilakukan kampanye terbuka dengan tatap muka atau tidak,” katanya. Di sisi lain, Arief Budiman juga menyampaikan bahwa dari 270 Pilkada se-Indonesia yang digelar serentak 9 Desember 2020, saat ini sudah terdapat 206 daerah sudah terkirim 100 persen tambahan anggaran dari APBN. Selebihnya, kata dia, telah tersalurkan sekitar 40 persen hingga 80 persen, dan dua di antaranya adalah Kota Surabaya dan Lamongan. “Tapi saya sudah konfirmasi dengan KPU Surabaya, bahwa Minggu ini akan ditransfer kekurangannya. Begitu juga dengan Lamongan. Kami juga sudah minta segera koordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing,” kata mantan komisioner KPU Jatim tersebut. Penambahan anggaran tersebut, lanjut dia, diberikan agar para komisioner segera menyiapkan segala kebutuhan yang digunakan di setiap tahapan, seperti alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penyebaran COVID-19. “KPU ajukan penambahan anggaran untuk memenuhi kesehatan seperti ketersediaan vitamin agar imun baik dan tes cepat agar tak terjangkit saat bertugas,” katanya. Tak hanya itu saja, dari segi keselamatan juga harus disiapkan masker, pelindung wajah, sarung tangan hingga baju hazmat. Pihaknya berharap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 tak menjadi kegiatan menakutkan dan mengkhawatirkan bagi masyarakat sehingga tetap diimbau agar berperan aktif.

Kampanye Terbuka Pilkada Dilaksanakan Dengan Protokol Kesehatan Read More »

Kemendagri Minta Pilkada Disukseskan Sebagai Bagian Agenda Nasional

Plt. Sekjen Kementerian Dalam Negeri Muhammad Hudori meminta pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 dapat disukseskan masyarakat di 270 daerah sebagai bagian dari agenda nasional. “Pilkada serentak 2020 sebagaimana diketahui ada di 270 daerah, kecuali di Aceh dan DKI Jakarta yang tidak ada, yang 32 provinsi itu semua ada Pilkada. Itu merupakan agenda nasional, atau ada juga yang menyebut program strategis nasional, dan itu harus dilaksanakan dan disukseskan,” ujar Hudori dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu (26/7) pagi. Hudori mengimbau agar pelaksanaan Pilkada serentak 2020 dapat dilaksanakan sesuai prinsip demokrasi, sebagaimana amanat sistem demokrasi di Republik Indonesia. Tak kalah penting, pesta demokrasi yang berbeda dengan kondisi normal pada umumnya ini juga harus mengedepankan protokol kesehatan untuk menjamin keselamatan bersama. “Prinsip demokrasi yang saya maksud ini, bisa saja, supaya nanti bisa melahirkan pemimpin daerah yang berkomitmen antara lain, berkualitas, di satu sisi harus memperhatikan protokol kesehatan,” kata Hudori. “Yang penting yang ingin saya sampaikan bahwa seluruh tahapan Pilkada harus dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan serta berpedoman pada prinsip-prinsip demokrasi,” tambahnya. Sebelumnya, Sekjen Kemendagri mengisi bimbingan teknis pendidikan politik Partai Golkar, ‘Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dalam rangka Pilkada Serentak 2020’ di Pullman Hotel Jakarta, Sabtu (25/07/2020) malam. Hudori juga meminta dukungan kepada semua pihak agar agenda besar di 270 daerah itu dapat disukseskan.

Kemendagri Minta Pilkada Disukseskan Sebagai Bagian Agenda Nasional Read More »

Mewaspadai Hoax Jelang Pilkada 2020

Jelang pilkada, penyebaran berita hoax naik drastis, terutama di media sosial. Provokator sengaja membuat hoax untuk menggiring opini masyarakat, agar mereka memilih calon kepala daerah tertentu. Banyak orang yang jadi resah dengan penyebaran hoax, karena terlalu cepat tersebar. Sehingga membuat ketentraman sosial jadi bubar. Semenas, Parrish, dan Sellnow menyatakan bahwa hoax adalah berita yang berisi klaim palsu. Peristiwa itu ada tapi faktanya salah. Namun sayangnya berita hoax seperti ini malah lekas muncul di media sosial, juga di beberapa grup WA. Masyarakat terlalu percaya dengan konten hoax lalu menyalinnya sembarangan, tanpa mengecek kebenarannya, sungguh miris. Menjelang pilkada akhir tahun ini, kita perlu mewaspadai munculnya hoax yang bertebaran baik di website maupun media sosial. Mengapa sampai muncul berita hoax? Karena pembuatnya sengaja ingin membuat persatuan rakyat jadi terpecah-belah. Serta ingin mengarahkan mereka untuk mencoblos calon kepala daerah yang didukung oleh pembuat hoax. Selain faktor tersebut, hoax tumbuh subur karena selama ini belum ada Undang-Undang yang secara khusus mengaturnya. Bisa jadi kelak ada UU yang melarang peredaran hoax dan dimasukkan ke dalam UU ITE. Hoax juga muncul karena dibiarkan saja oleh bakal calon pemimpin dalam pilkada, serta respon dari penyelenggara pemilihan cenderung lambat. Contoh dari berita hoax adalah ketika salah satu calon pemimpin daerah tertangkap kamera sedang berduaan dengan lawan jenis. Padahal ketika ditelusuri lebih lanjut, ia adalah keponakannya. Namun masyarakat sudah menduga bahwa ia adalah lelaki hidung belang. Juga masih ada banyak konten hoax lain yang cenderung menyerang salah satu calon dalam pilkada. Efek hoax ini sangat mengerikan. Komisioner KPU Virman Aziz menyatakan bahwa berita hoax bisa mengecap di pikiran masyarakat sampai waktu yang lama. Buktinya ketika ia berdiskusi dengan banyak orang, masih banyak yang termakan berita hoax mengenai pemilu 2019 lalu. Padahal peristiwa ini sudah terjadi setahun yang lalu. Ini bukti bahwa hoax itu berbahaya Untuk mengatasi berita hoax, maka Kementrian Komunikasi dan Informatika membentuk satuan tugas yang dinamakan ‘Drone 9’. Tugas dari aparat siber ini adalah menemukan konten hoax. Sudah ada lebih dari 700 hoax berupa berita dan foto. Lantas diumumkan kepada masyarakat luas bahwa itu hanya hoax, melalui media cetak, elektronik, dan internet. Selain membentuk satuan tugas, maka pemerintah juga berusaha memberi sanksi kepada situs dan media sosial yang memuat berita hoax. Jadi, sebelum ditindak pemerintah, mereka harus memberi peringatan kepada penggunanya, juga syarat dan ketentuan ketika mengunggah suatu konten. Karena selama ini foto dan berita hoax baru bisa dilaporkan oleh pengguna lain. Masyarakat juga dihimbau agar tidak termakan berita dan foto hoax yang menyesatkan. Jika ada konten yang tersebar di media sosial dan grup WA, periksa dahulu kebenarannya. Jangan asal di-copas dan Anda malah ikut jadi penyebar hoax dan malah mengacaukan dunia maya. Setelah memeriksanya, ingatkan juga kepada orang lain agar tak menyebarkannya. Ciri berita hoax adalah tidak tertera siapa sebenarnya penulis aslinya, dan ada embel-embel ‘sebarkan’ atau ‘wajib baca’. Selain itu, periksa dari mana konten itu berasal. Biasanya dari website abal-abal, bahkan hanya blog yang tidak berlangganan domain alias gratisan. Jika ada foto yang diduga hoax, periksa dengan aplikasi khusus di HP untuk memeriksa kebenarannya. Waspada konten hoax berupa berita dan foto di dunia maya, yang makin gencar jelang pilkada serentak. Hoax itu memang sengaja disebarkan agar menyerang seorang bakal calon kepala daerah. Jangan percaya jika ada berita yang tersebar, apalagi hanya broadcast di grup WA. Cek dulu kebenarannya.

Mewaspadai Hoax Jelang Pilkada 2020 Read More »

Sukseskan Pilkada Serentak 2020, Jangan Lupa Generasi Milenial Harus Ikut Andil

Generasi milenial mempunyai peran penting dalam mensukseskan pada perhelatan Pilkada serentak 2020. Dan hak politik kaum milenial diharapkan bisa disalurkan dengan berbagai cara yang kreatif. “Posisi pemuda di Pilkada, porsinya besar. 25-40 tahun ini adalah porsi pemuda. Harus bisa berperan aktif, mengkritisi kebijakan yang dibuat para calon,” ungkap Pengamat Politik Wempy Hadir. Hal itu disampaikannya dalam diskusi webinar yang diinisiasi Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta (HMI MPO), Kamis (23/7/2020). Dia menyarankan agar para pemuda yang ingin membawa perubahan, masuk ke parpol untuk menjalankan tugas parpol, diutus jadi calon Kepala Daerah, dan sebagainya. Kata dia, Pemuda saat ini juga ada keistimewaan, mempunyai kapasitas untuk membawa perubahan. “Bagaimana pemuda juga berperan dalam politik, kebijakan publik, politik pemuda jika dirawat dengan baik akan menghasilkan banyak peran yang maksimal karena pemuda ini perannya sentral. Pemuda sebagai kontrol partai politik karena saat ini parpol mulai lemah dan mulai tidak berafiliasi kepada kepentingan rakyat,” jelasnya. Dikatakan dia, anak muda bisa menghasilkan peran politik yang baru. Bagaimana proses politik di tengah parpol? Maka itu, perlu melibatkan generasi muda, karena mereka dinilai mempunyai kapasitas. “Harusnya beri ruang pemuda untuk masuk kontestasi pilkada. Selama ini kepala daerah selalu meninggalkan pemuda, dalam kontestasi selalu tidak melibatkan pemuda. Pemuda jadi kunci perubahan,” ujar Wempy lagi. Ditempat yang sama, Sekjen PB HMI Periode 2018 – 2020 Naila Fitria mengatakan Pilkada serentak 2020 dan Pemilu lainnya, anak muda perlu melihat sesuatu dengan optimis. Demokrasi di Indonesia ini lambat laun meningkat, penuh gejolak, dinamis bahkan ada juga politik dinasti. Sementara itu, dimomentum Pilkada Serentak ini, Ketua Garda Nawacita Abdullah Kelrey mengajak anak muda untuk bisa mengambil sikap dan mengisi ruang untuk mengatur Republik ini. “Kalau cuma demo-demo saja apa gunanya jadi aktivis. Ada organisasi pemuda seperti HMI dan lainnya. Bekerja lalu atur Republik ini,” pungkasnya. Turut hadir narasumber lainnya Sekjen PB HMI periode 2016 – 2018 Endir Soemantri dan Wakil Direktur Indonesia Political Review Iwan Setiawan.

Sukseskan Pilkada Serentak 2020, Jangan Lupa Generasi Milenial Harus Ikut Andil Read More »