Internasional

39 Negara Terlibat Dalam MNEK 2025

Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 akan melibatkan 39 negara, termasuk Indonesia, yang akan berpartisipasi dalam latihan militer maritim ini. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antarnegara dalam bidang keamanan maritim serta meningkatkan kemampuan operasional bersama. MNEK 2025 juga menjadi platform untuk berbagi pengalaman dan teknologi, serta meningkatkan solidaritas antar negara peserta dalam menjaga keamanan dan kestabilan perairan global. Dengan melibatkan banyak negara, MNEK 2025 tidak hanya memiliki dampak positif dalam hal diplomasi militer, tetapi juga dapat mempererat hubungan internasional antar negara peserta. Hal ini penting mengingat ancaman keamanan di perairan internasional yang semakin kompleks, sehingga kerja sama yang kuat antar negara sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut. Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif, baik dalam konteks keamanan maritim maupun dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional.

39 Negara Terlibat Dalam MNEK 2025 Read More »

Bertemu PM Ishiba, Presiden Prabowo Undang Jepang Ikut Program Hilirisasi

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan prioritas pemerintahan yang dipimpinnya saat bertemu Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba. Presiden juga mengundang industri Jepang untuk ikut serta dalam program hilirisasi industri di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menyambut kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pukul 10.00 WIB, Sabtu (11/1/2025). Kunjungan disambut upacara kenegaraan dengan lagu kebangsaan kedua negara, Kimigayo dan Indonesia Raya, serta disertai tembakan salvo. Setelahnya, Presiden Prabowo mengajak PM Ishiba ke Ruang Teratai untuk berfoto bersama dan mengisi buku tamu. Presiden dan PM Ishiba juga melakukan pertemuan empat mata di ruang kerja Presiden sebelum melangsungkan pertemuan bilateral di Ruang Garuda. Dalam pertemuan, selain menyampaikan selamat datang, Presiden Prabowo menyebutkan tiga prioritas pembangunan di pemerintahannya. Ketiganya adalah swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi dan industrialisasi dari sumber daya alam, serta menghilangkan kelaparan bagi rakyat Indonesia. Sebab, masih ada sebagian rakyat Indonesia yang mengalami kurang gizi. Adapun prioritas terakhir adalah membangun kemampuan di bidang pertahanan. ”Karena itu, kami membuka diri seandainya pihak Jepang ingin ikut serta dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depan,” kata Presiden Prabowo. Tak terkecuali menyangkut program hilirisasi, Presiden menegaskan Indonesia sangat terbuka bagi industri Jepang untuk ikut dalam program hilirisasi semua bidang sumber daya alam. Dalam pengantar pertemuan bilateral, PM Ishiba menyampaikan kegembiraannya bisa bertemu kembali dengan Presiden Prabowo setelah pertemuan pertama di KTT APEC di Peru beberapa bulan lalu. Dia juga berterima kasih atas sambutan hangat yang luar biasa. ”Saya sudah lama menjadi anggota DPR dan pernah menjabat sebagai menteri di Jepang, tetapi sambutan luar biasa ini pertama kali bagi saya,” ujarnya. Ishiba mengaku pernah ke Indonesia 34 tahun lalu saat masih menjadi anggota parlemen. ”Saya terharu dengan perkembangan Indonesia selama ini. Saya ingin berkontribusi dan bekerja sama dengan Indonesia tentang hal-hal yang sudah disampaikan oleh Yang Mulia Bapak Presiden, antara lain swasembada pangan dan energi sumber daya alam, hilirisasi, industrialisasi, makan bergizi untuk masyarakat, dan bidang keamanan,” tuturnya. Dia juga menyebut Jepang dan Indonesia punya banyak kesamaan. ”Kita sama-sama negara kepulauan dan negara maritim dan juga negara perdagangan. Kami juga berada di tengah negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Maka, kita perlu memperhatikan keseimbangan dalam kebijakan diplomasi,” tambahnya. Hadir mendampingi Presiden Prabowo, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Adapun delegasi Jepang yang hadir, antara lain, Deputy Chief Cabinet Secretary Kazuhiko Aoki, Secretary General National Security Secretariat Takeo Akiba, Special Advisor to the Prime Minister Masahumi Mori, Special Advisor to the Cabinet Isao Iijima, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasushi Masaki. Di akhir pertemuan bilateral, kedua pemimpin memberikan pernyataan bersama. Setelahnya, Presiden Prabowo menjamu makan siang PM Ishiba dan delegasi. Hadir pula puluhan pengusaha Jepang dan Indonesia dalam jamuan makan siang ini. PM Ishiba dan rombongan tiba di TMP Kalibata sekitar pukul 08.30 WIB. Setibanya di lokasi, PM Ishiba didampingi Ibu Negara Yoshiko Ishiba beserta delegasi berdiri di halaman utama TMPN Utama Kalibata. Suasana khidmat menyelimuti area pemakaman yang menjadi tempat peristirahatan terakhir para pahlawan bangsa Indonesia. PM Ishiba dan Nyonya Yoshiko kemudian membungkukkan badan serta menundukkan kepala untuk memberikan penghormatan kepada para pahlawan Indonesia yang telah gugur. Gestur penghormatan tersebut menjadi simbol rasa hormat dan persahabatan yang erat di antara kedua negara. Setelah penghormatan, PM Ishiba bersama Nyonya Yoshiko meletakkan karangan bunga secara simbolis di Monumen Pahlawan TMPN Utama Kalibata. Keduanya juga menabur bunga ke sejumlah makam pahlawan. Setelahnya, PM Ishiba dan Nyonya Yoshiko menuju ruang buku tamu untuk mengisi buku tamu. Dari TMPN Utama Kalibata, PM Ishiba kemudian melanjutkan perjalanan menuju Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, untuk bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.

Bertemu PM Ishiba, Presiden Prabowo Undang Jepang Ikut Program Hilirisasi Read More »

Presiden Prabowo Ajak Jepang Terlibat Program Swasembada Pangan hingga Atasi Kelaparan

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Presiden mengajak PM Ishiba terlibat dalan sejumlah program prioritasnya. Prabowo membeberkan mulai dari program swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi sumber daya alam (SDA), hingga upaya mengatasi kelaparan. Prabowo turut menyinggung masih banyak masyarakat yang belum memiliki gizi yang cukup. “Karena itu kami membuka diri seandainya pihak Jepang ingin ikut serta dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depan,” ujar Prabowo dalam keterangannya, ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 11 Januari 2025. Sementara itu, PM Ishiba merespons positif ajakan Presiden Prabowo. Ia mengaku ingin bekontribusi dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia terhadap sejumlah program prioritas. “Antara lain swasembada pangan dan energi sumber daya alam dan hilirisasi dan industrialisasi dan makan bergizi untuk masyarakat dan Bidang keamanan,” terang PM Ishiba. Selain itu, Indonesia dan Jepang, kata PM Ishiba memiliki banyak kesamaan.Yaitu kesamaan sebagai negara kepulauan, negara maritim, dan negara perdagangan “Kami juga berada di tengah negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Maka kita perlu memperhatikan atas keseimbangan dalam kebijakan diplomasi,” jelasnya.

Presiden Prabowo Ajak Jepang Terlibat Program Swasembada Pangan hingga Atasi Kelaparan Read More »

Prabowo Ajak Negara Berkembang Perkuat Ekonomi

Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT D-8 di Kairo, Mesir. D-8 sendiri merupakan kumpulan delapan negara berkembang dunia yang terdiri dari Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Dalam KTT D-8, Prabowo mengatakan Indonesia akan menyuarakan agar negara-negara berkembang bisa berkerja sama dengan Indonesia untuk memperkuat perekonomian. Menurutnya, delapan negara berkembang yang masuk dalam D-8 memiliki latar belakang yang tak jauh berbeda, yaitu negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam dan juga memiliki penduduk yang besar. “Tujuannya adalah bagaimana negara-negara berkembang, kan ini didirikan tahun 97 ya dan kebetulan D-8 ini adalah delapan negara muslim yang penduduknya besar. Jadi, kalau bisa kerja sama di bidang ekonomi saya kira ini saling memperkuat,” ungkap Prabowo dalam keterangan pers dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/12/2024). Prabowo mengungkapkan dia sudah menemui beberapa pimpinan negara D-8 di Kairo sebelum helatan KTT D-8. Salah satunya dengan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi. Dia mengungkapkan dengan Mesir Indonesia ingin bertukar komoditas. Indonesia ingin impor fosfat dari Mesir, sebaliknya Mesir ingin impor kelapa sawit dari Indonesia. “Antara lain dengan Mesir kita bicara apa itu menuju ke free trade agreement ya kita kan butuh fosfat dari mereka untuk pupuk, mereka butuh kelapa sawit kita. Ini kerja sama,” sebut Prabowo. Prabowo juga menemui PM Pakistan Shehbaz Sharif untuk membicarakan kemungkinan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara. Intinya, Prabowo menyatakan fokus Indonesia di KTT D-8 Kairo adalah bagaimana memperkuat ekonomi masing-masing negara. Khususnya untuk kesejahteraan rakyat.

Prabowo Ajak Negara Berkembang Perkuat Ekonomi Read More »

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung GAVI dan Kesehatan Dunia

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Ketua Dewan GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization), José Manuel Barroso, dan CEO GAVI, Dr. Shania Nishtar, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 6 Desember 2024. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo mengapresiasi kontribusi besar GAVI dalam mendukung Indonesia, terutama selama pandemi COVID-19.

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung GAVI dan Kesehatan Dunia Read More »

Peran Middle Powers dan Arah Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan Prabowo-Gibran

Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2024 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) akan kembali digelar pada Sabtu, 30 Agustus 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta. Acara yang telah berlangsung sejak 2015 ini mengangkat tema “Can Middle Powers Calm the Storm and Fix the World?”, dengan fokus utama pada peran negara-negara kekuatan menengah dalam menjaga stabilitas dunia. Tahun ini, CIFP bertepatan dengan satu bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang baru saja menyelesaikan rangkaian kunjungan internasionalnya. Ketua dan Pendiri FPCI, Dr. Dino Patti Djalal, menegaskan pentingnya kontribusi Indonesia sebagai kekuatan menengah dalam menghadapi tantangan global. Dalam sambutannya, Dino menyebut CIFP menjadi ruang pertemuan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, peneliti, wartawan, dan pembuat kebijakan. “Animonya luar biasa. Tahun ini, kami berhasil menggandeng 28 universitas dari seluruh Indonesia dan mencatat lebih dari 7.500 pendaftar secara daring. Ini menunjukkan semangat generasi muda dalam memahami isu-isu global yang berdampak langsung pada kehidupan kita,” ungkap Dino, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 26 November 2024. CIFP 2024 juga menghadirkan diskusi panel yang membahas tema-tema penting, seperti: Tantangan, Risiko, dan Peluang Kebijakan Luar Negeri di bawah Presiden Prabowo.Strategi Diplomasi Ekonomi untuk mencapai pertumbuhan 8%.Bagaimana middle powers, termasuk Indonesia, bisa menjadi game changers di tengah krisis global.Dalam kunjungannya ke luar negeri, Presiden Prabowo berupaya memperkuat hubungan bilateral, termasuk saat menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil. Berbagai langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain utama di Asia Tenggara dan Global South.Selain diskusi strategis, konferensi yang menginjak tahun ke-10 ini juga menjadi ajang untuk merefleksikan A Decade of Citizen Diplomacy. FPCI secara konsisten mempromosikan isu internasional melalui pendekatan inklusif. Tahun lalu, CIFP berhasil menghadirkan lebih dari 11.000 peserta, menjadikannya festival diplomasi terbesar di Indonesia. CIFP 2024 terbuka untuk umum tanpa biaya dan menghadirkan berbagai tokoh penting, seperti Menko Airlangga Hartarto, Wamen Stella Christie, serta sejumlah pakar dan diplomat internasional. Melalui forum ini, diharapkan kebijakan luar negeri Indonesia dapat lebih solid dan berdampak positif, tidak hanya bagi kawasan, tetapi juga dunia.

Peran Middle Powers dan Arah Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan Prabowo-Gibran Read More »

Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Presiden Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Indonesia-Brazil Business Forum, yang digelar di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu, 17 November 2024. Forum tersebut mempertemukan para pelaku usaha dari Indonesia dan Brasil untuk membahas peluang kerja sama ekonomi strategis, termasuk di sektor energi, industri, dan kemaritiman. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyoroti banyaknya kesamaan antara Indonesia dan Brasil, mulai dari sumber daya alam maupun visi strategis untuk masa depan. “Indonesia dan Brasil adalah negara besar dengan populasi yang besar pula. Kita memiliki sumber daya yang melimpah. Brasil sudah maju dalam industrinya, sementara Indonesia sedang berusaha menyusul melalui industrialisasi. Saya yakin, kita bisa menciptakan sinergi yang baik dan hubungan yang saling menguntungkan,” ujar Presiden Prabowo. Presiden Prabowo juga menyampaikan dukungannya terhadap peran Brasil sebagai salah satu anggota kunci BRICS, sebuah organisasi ekonomi yang semakin berpengaruh dalam kancah global. Kepala Negara mengungkapkan komitmen Indonesia untuk menjadi anggota BRICS sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi nasional. “Saya telah mengirim Menteri Luar Negeri untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan, hanya sehari setelah kabinet saya dilantik. Indonesia ingin bergabung dengan Brasil dan negara anggota BRICS lainnya,” ungkap Presiden. Selain itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai fondasi utama pembangunan sebuah negara. Ia menggarisbawahi program pemberian makanan gratis untuk anak-anak Indonesia sebagai prioritas pemerintahannya, seraya mempelajari keberhasilan Brasil dalam program serupa. “Saya juga ingin belajar dari program Brasil yang telah sukses, dan saya telah meminta tim saya untuk mengatur kerja sama lebih lanjut dengan Duta Besar Brasil di Indonesia,” ucap Presiden Prabowo. Dalam bidang energi, Presiden Prabowo menyoroti peluang besar untuk kerja sama, terutama dalam pengembangan biofuel dan energi terbarukan. Indonesia berambisi meningkatkan penggunaan biodiesel hingga 50 persen pada 2025, dengan memanfaatkan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku utama. Sementara itu, di sektor kemaritiman, Presiden Prabowo menyatakan Indonesia memiliki cadangan perikanan terbesar kedua atau ketiga di dunia, tetapi kekurangan 40.000 kapal penangkap ikan berkapasitas 150-300 GT. Presiden Prabowo pun mengundang pelaku usaha Brasil untuk berinvestasi di sektor ini, sekaligus mendukung program hilirisasi sumber daya alam Indonesia. Presiden Prabowo mengakhiri sambutannya dengan menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim bisnis yang positif dan terbuka bagi investasi asing. “Kami bertekad menciptakan lingkungan bisnis yang positif,” tutur Presiden. Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Dubes RI untuk Brasil Edi Yusup.

Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Presiden Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara Read More »

Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Bahas Keamanan dan Krisis Pangan Global

Pada bulan November 2024, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan resmi ke Brasil untuk bertemu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres. Pertemuan ini menjadi sangat signifikan mengingat situasi global yang sedang dihadapi dunia, termasuk krisis pangan yang semakin memprihatinkan dan tantangan besar di sektor keamanan internasional. Krisis Pangan Global: Kerja Sama untuk Solusi Bersama Salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah krisis pangan yang tengah melanda berbagai negara, yang dipicu oleh konflik geopolitik, perubahan iklim, serta ketimpangan distribusi pangan. Kedua pemimpin sepakat bahwa krisis pangan yang terjadi saat ini bukan hanya isu regional, tetapi telah menjadi tantangan global yang mempengaruhi jutaan orang, terutama di negara-negara berkembang. Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia, sebagai negara yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, siap untuk berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan dunia. Indonesia menawarkan kerja sama dalam bidang teknologi pertanian, riset, serta distribusi pangan yang lebih efisien. Indonesia juga menekankan pentingnya kerangka kerja yang inklusif dan berbasis pada prinsip keadilan dalam menangani masalah pangan global. António Guterres, dalam kesempatan tersebut, menegaskan bahwa PBB akan terus memperjuangkan solusi-solusi yang berbasis pada keberlanjutan. Dia mengingatkan bahwa perubahan iklim dan ketidakstabilan politik dapat memperburuk situasi pangan, sehingga kerjasama antarnegara sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut. PBB juga akan memperkuat program-program yang mendukung ketahanan pangan, termasuk melalui pendekatan yang melibatkan sektor swasta dan organisasi internasional. Keamanan Global: Tantangan dan Peran Indonesia Selain isu pangan, Presiden Prabowo dan Sekjen PBB juga membahas tantangan-tantangan besar dalam bidang keamanan internasional. Ketegangan politik yang terjadi di beberapa kawasan, termasuk krisis Ukraina, ketegangan di Laut China Selatan, dan meningkatnya ancaman terorisme, menjadi fokus utama dalam diskusi mereka. Indonesia, yang dikenal dengan pendekatan diplomasi yang mengedepankan perdamaian, kembali menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara dan dunia. Prabowo menyoroti pentingnya mekanisme penyelesaian konflik secara damai, tanpa mengandalkan kekuatan militer. Dia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi ketegangan internasional yang dapat berdampak negatif pada perdamaian global. Sekjen Guterres memberikan apresiasi atas peran Indonesia dalam menjaga perdamaian, baik di tingkat regional maupun internasional. Guterres menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pengaruh besar dalam mendorong terciptanya keamanan yang berbasis pada dialog dan multilateralism. PBB sendiri, menurutnya, terus berusaha mengedepankan dialog antarnegara sebagai solusi utama dalam menyelesaikan berbagai konflik yang ada. Kerja Sama Indonesia dan PBB dalam Menghadapi Masa Depan Dalam pertemuan ini, kedua pihak juga menegaskan pentingnya kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan PBB, baik dalam hal diplomasi, bantuan kemanusiaan, maupun pembangunan berkelanjutan. Indonesia berkomitmen untuk mendukung upaya PBB dalam menyelesaikan berbagai tantangan global, termasuk masalah perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan. Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia siap memperkuat peranannya di PBB, tidak hanya dalam bidang keamanan, tetapi juga dalam memperjuangkan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat dunia. Dalam konteks ini, Indonesia juga mendukung rencana PBB untuk menciptakan ekonomi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keterlibatan Indonesia dalam forum internasional, pertemuan dengan Sekjen PBB ini juga menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat perannya sebagai negara besar yang berkomitmen terhadap perdamaian dan kesejahteraan global.

Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Bahas Keamanan dan Krisis Pangan Global Read More »

Presiden Prabowo dan Biden Sepakat Perkuat Kemitraan Indonesia-AS

Presiden Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih, Washington DC, pada Selasa, 12 November 2024. Pertemuan ini menandai tonggak penting dalam hubungan diplomatik antara kedua negara yang telah berjalan selama 75 tahun. Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas hubungan persahabatan yang kuat antara Indonesia dan Amerika Serikat, yang telah berlangsung sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Biden atas undangannya untuk berkunjung dan melakukan pertemuan di Amerika Serikat. “Terima kasih, Presiden Biden. Terima kasih telah menerima saya. Saya juga ingin berterima kasih, Anda secara pribadi menelepon saya untuk memberi selamat atas pemilihan saya,” ucap Presiden Prabowo, seperti dikutip dari laman Presiden RI, Rabu 13 November 2024. Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas hubungan persahabatan yang kuat antara Indonesia dan Amerika Serikat, yang telah berlangsung sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kepala Negara menekankan komitmen pemerintahannya untuk terus meningkatkan hubungan Indonesia-Amerika Serikat. “Amerika Serikat bagi kami adalah teman yang sangat baik. Amerika Serikat mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan dan membantu kami berkali-kali saat kami membutuhkannya. Oleh karena itu, saya akan bekerja keras untuk memperkuat hubungan Indonesia-Amerika Serikat,” ucap Presiden Prabowo. Di sisi lain, Presiden Biden menekankan pentingnya peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa kemitraan kedua negara saat ini lebih kuat dari sebelumnya. “Saya bangga bahwa kemitraan antara negara kita adalah yang terkuat yang pernah ada, dan hari ini kita akan membahas bagaimana melanjutkan kemitraan ini,” kata Presiden Biden. Presiden Biden juga mengidentifikasi beberapa fokus kerja sama, termasuk memperkuat kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, mendukung transisi energi bersih di mana Indonesia berperan penting, serta membangun rantai pasokan yang aman dan tangguh. Presiden Biden menegaskan pentingnya kemitraan strategis komprehensif yang mencakup pendalaman kerja sama keamanan antara kedua negara. “Kami juga membahas tantangan global termasuk situasi di Gaza dan Laut China Selatan,” pungkas Presiden Biden.

Presiden Prabowo dan Biden Sepakat Perkuat Kemitraan Indonesia-AS Read More »

Operasi Puri Agung II 2024 Siap Digelar Amankan IAF II 2024 dan HLF-MSP di Bali

Polri Akan menggelar operasi terpusat dengan sandi ‘Puri Agung II 2024’ dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum On Multi Stakeholders Partnership (HLF-MSP) 2024 di Bali, 1-3 September mendatang. Operasi Puri Agung II 2024 akan digelar pada 31 Agustus hingga 4 September 2024. Polri akan bersinergi dengan berbagai instansi seperti TNI, Paspampres, hingga BNPT untuk mengamankan dua event internasional itu. Polri dalam pengamanan event ini mengerahkan total 4.523 personel. Dengan rincian Mabes Polri menerjunkan 1.459 personel, Polda Bali 2.464 personel, Polda Jawa Timur (Jatim) 300 personel, dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) 300 personel. Pelibatan satuan wilayah (satwil) Polda Jatim dan Polda NTB dalam pengamanan dikarenakan Jatim dan NTB merupakan daerah penyangga dari Bali sebagai daerah yang menjadi venue utama. Polri mengamankan kedua event itu agar dapat berjalan aman, lancar dan situasi kondusif. Selain itu, Polri juga bertanggungjawab terhadap pemeliharaan kamtibmas Bali agar kondusif. Sebagai informasi, IAF II 2024 dan HLF-MSP akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Dengan target kehadiran 51 Kepala Negara dan 1.500 organisasi internasional hingga sektor bisnis.

Operasi Puri Agung II 2024 Siap Digelar Amankan IAF II 2024 dan HLF-MSP di Bali Read More »